Metamorphosis

Metamorphosis Kata yang sudah umum kita dengar, sering dibahas dipelajaran IPA dari Sekolah Dasar. Dalam pelajaran ipa metamorphosis saya memahaminya sebagai fase-fase pertumbuhan mahluk hidup seperti dari ulat menjadi kepongpong menjadi kupu-kupu. Atau mungkin dari kecebong menjadi katak.

Sementara itu baru-baru ini sedang tren #10yearchallenge, sebagai gambaran challenge ini  menyuruh kita mempost foto waktu 10 tahun yang lalu dan menyandingkan dengan foto kita sekarang. Sebenarnya saya paling malas ikut-ikut challenge yang lagi tren. Namun challenge yang ini berbeda, waktu saya melihat challenge ini saya menjadi penasaran “seperti apa saya yang dulu?” hal ini membuat saya membuka kembali akun facebook saya yang telah lama usang karna tidak pernah dibuka.

10 tahun yang lalu berati waktu itu saya baru lulus SD atau baru masuk SMP. Sayapun mencari foto-foto tentang saya waktu tahun 2009 atau yang terdekat tahun 2010, tapi tidak ketemu sama sekali. Postingan terakhir saya pada tahun 2011 entah saya baru bikin facebook atau mungkin emang baru mulai aktif di media sosial pada tahun 2011. Tapi intinya pada artikel ini saya mau menceritakan proses metamorphosis saya sampai sekarang secara singkat, padat dan insyaallah jelas.

2009 berati dimulai dari awal saya masuk SMP, perlu temen-temen ketahui saya dulu adalah orang yang pemalu, pendiam dan sering merasa inferior, entah karna pengaruh lingkungan atau apa yang membentuk karakter saya menjadi seperti ini. Saya masih inget sampai kelas 2 SMP saya masih nangis karna dijahili bahasanya sekarang dibully  diselepet pake dasi, perlu temen-temen tau saya atau kami yang pernah nangis karna dibully itu bukan karna sakit tapi kami menahan amarah atau tidak bisa meluapkan amarah kami yang tak terbendung sampai meneteskan air mata, rasa yang susah untuk digambarkan dan tidak mau saya ingat-ingat lagi.

Karna dulu saya pemalu dan pendiam, saya hanya mempunyai teman yang sedikit. Bahkan sekarang ini saya tidak bisa mengingat siapa teman dekat saya waktu kelas 1. Tidak ada yang special dikelas satu. ada 1 kejadian saja yang saya ingat, kalau tidak waktu di pertengahan semester. Dari SD saya suka dengan pelajaran Matematika dimana kebanyakan murid menjadikan itu mata pelajaran yang menyeramkan. Waktu itu ada ujiann harian kalau tidak salah, hasil ujian itu diumumkan yang mendapat nilai bagus (Tidak Remedial) cuman 3 orang doang dikelas saya, 1 orang yang emang terkenal pinter saya dan teman saya yang mencontek hasil tugas saya. Pada waktu itu saya awalnya senang karna mendapat hasil yang bagus dari kerjaan sendiri, tapi semua itu rusak karna saya dituduh mencontek ke temen saya yang terkenal pinter oleh siswa yang sekelas dengan saya.

Dikelas dua mulai banyak perubahan dalam keseharian saya, disini saya sudah mempunyai sahabat dan momen saya berjanji kepada diri saya untuk tidak pernah menangis lagi. Di fase ini juga saya bertemu sahabat saya ardi sahara, m rizki dan teman-teman yang disebut 8 serangkai. Fase dimana saya mulai menikmati masa-masa smp. Di kelas tiga bisa dibilang adalah masa keemasan saya, nilai pelajaran saya bagus, mulai dikenal teman-teman, mulai dikenal guru, apalagi guru matematika, pernah kejadian waktu ujian harian 1 sekolah cuman 2 orang saja yang lulus dan dapat nilai yang memuaskan diatas 9 saya salah satunya. Singkatnya masa smp saya berakhir bahagia karna saya bisa mengenal sahabat-sahabat saya, walaupun teman saya sedikit tidak dikenal oleh banyak orang, tapi saya bersyukur.

Tahap selanjutnya saya masuk ke tingkat sekolah menengah atas, saya memilih masuk ke sekolah kejuaruan karna saya menghindari mata pelajaran yang tidak perlu untuk dipelajari. Kalo dibilang masa sma adalah masa terindah saya bisa menjamin itu. Di masa ini beruntungnya saya bisa masuk ke kelas Akuntansi 2 beruntung bisa bertemu dengan teman-temen yang sangat ramah. Dimasa ini juga saya mengenal organisasi rohis walaupun belum rapih organisasi waktu itu tapi saya menikmatinya, masa sma adalah masa terindah.

Dari dua masa tersebut banyak hal yang telah terjadi, tapi ada 1 hal yang masih sama. Entah kenapa karakter saya masih belum bisa berubah, saya masih merasa inferior, di rohis pun saya tidak pernah berbicara di depan, ya saya menjadi anak bawanglah bisa dibilang sampai pada masa kuliah pun tiba, masa perantauan dimana saya banyak belajar dan mualai memahami arti berproses. Merasakan seperti mau mati ketika pertama kali berbicara didepan umum. Disini saya mulai menata ulang mimpi-mimpi saya, melakukan banyak hal walau susah tapi itulah artinya berproses.

Seperti tulisan ini, saya yakin tulisan ini masih sangat jauh dari kata bagus apalagi sempurna. Tapi disini saya mau bilang “perjalanan yang panjang pasti dimulai dari langkah pertama”. Jadi untuk temen-temen semua, mari kita terus meningkatkan kapasitas diri, saling support, jangan saling menjatuhkan apalagi membully karna itu tidak ada untungnya sama sekali.

Bagaimana metamorphosis yang sudah teman-teman lewati?

Salam literasi

3 tanggapan untuk “Metamorphosis

  1. Waw… kisah yg lumayan menyentuh hati. Pernah dirisak (dibully) itu pengalaman yg membekas.

    Tak ap, itulah masa lalu. Kini telah metamorfosa. Smga semakin dewasa dan kuat dlm menjalani hidup Mas ya.

    Suka

Tinggalkan komentar