Dua kata ini menggambarkan keseluruhan alasanku membuat medium ini. “kotak” yang menggambarkan aku sebagai manusia dengan segala kekurangan keterbatasan. Karena aku sadar kedua tanganku Tidak mampu menampung se-isi dunia. Tapi kotak selalu Punya tempat sendiri bagi pemiliknya, mungkin kecil dan tak kuat seperti besi, tapi masih mampu kok menyimpat sedikit yang berharga.
“Diksi” sendiri adalah setiap kata yang aku tuliskan, mungkin tidak bagus tapi bagiku itu menyembuhkan.
Kotak Diksi adalah penggambaran tentang diriku. Aku yang hadir di dunia ini dengan segala keterbatasan manusia. Aku juga tahu bahwa setiap mahkluk itu mempunyai peran. kalau harus memilih, aku ingin jadi kotak. Tidak mau jadi hamparan padang rumput yang luasnya sepanjang mata memandang. Tidak mau jadi samudra yang menutupi tiga per-lima isi bumi. Mungkin bukan tak mau, tapi tak sanggup.
Aku ingin jadi kotak kecil yang tersimpan rapih di lemari pemilik rumah. walau kecil setidaknya aku bisa menyimpan sedikit kenangan berharga bagi sang-pemilik. cukup itu, aku sudah bahagia.